BAB I
PEMBAHASAN
1.1. Latar Belakang
Lumut kerak (lichen) merupakan bentuk
kehidupan bersama saling menguntungkan (simbiosis mutualisme) antara jamur dan
mikroorganisme fotosintetik (alga). Lichene hidup sebagai epifit pada pohon –
pohonan tetapi dapat juga diatas tanah. Terutama didaerah tundra disekitar
kutub utara. Lichene tergolong ke dalam tumbuhan perintis yang ikut berperan
dalam pembuatan tanah. Lichene dapat kita temukan di tepi pantai sampai di atas
gunung – gunung yanng tinggi.
Penyatuan fungi dan alga adalah
sedemikian sempurnanya sehingga lichen tersebut sesungguhnya diberikan nama
genus dan spesies seolah – olah mereka
adalah organisme tunggal. Kerja
sama ini demikian eratnya sehingga morfologinya pun berbeda dari komponen
simbiotiknya. Walaupun lichenes diberi nama ilmiah seolah – olah
merupakan organisme tunggal, mungkin lebih masuk akal untuk memikirkan nama
yang digunakan funginya dan kemudian mengkhususkan rekan alganya secara
terpisah kalau diinginkan, tetapi nama ilmiah lichen adalah nama fungi
tersebut. Lebih dari 25.000 spesies lichen diketahui.
Lichene mempunyai 2 bentuk yaitu,
lichenes dengan talus berbentuk lembaran – lembaran dan talus dengan semak –
semak. Contoh dari bentuk – bentuk itu seperti
Usnea speciosa, Cladonia
angiferina, Rocella tinotona, Pamella acetabulum, Cetrana islandica.
Reproduksi lichenes berkembang biak
secara vegetatif, karena bila sebagian talus terpisah, lalu tumbuh merupakan
indivu baru. Pada beberapa jenis lichenes, pembiakan berlangsung dengan
perantaraan soredium, yaitu kelompok kecil sel – sel ganggang yang sedang membelah
dan diselubungi benang – benang miselium menjadi suatu badan yang dapat
terlepas dari induknya.
Peranan lichene digunakan dalam
pembuatan pewarna dan parfum, serta obat – obatan tradisional, Cladonia rangiferina banyak terdapat
di daerah tundra di sekitar kutub utara dan merupakan makanan utama bagi rusa
kutub. Digunakan
juga sebagai bahan untuk kosmetik, dan menarik
dalam ekonomi alam karena mereka merupakan organisme pertama yang berkoloni
dilingkungan keras yang baru diciptakan.
1.2.
Rumusan Masalah
- Apa ciri – ciri dari lichenes?
- Bagaimana struktur dari lichene?
- Apa saja jenis – jenis dari lichen?
- Bagaimana cara reproduksi dari lichen?
- Apa saja peranan dari lichen?
1.3.
Tujuan
- Mengetahui pengenalan dari lichenes.
- Mengetahui struktur dari lichene.
- Mengetahui beberapa jenis dari lichen.
- Mengetahui cara reproduksi dari lichen.
- Mengetahui peranan dari lichene.
BAB II
ISI
2.1.
Pengenalan Umum Lichenes
Lichenes (liken) bukan merupakan
organisme tunggal, melainkan gabungan miselum fungi di dalamnya terjalin sel –
sel alga. Lichen adalah suatu asosiasi simbotik dari berjuta – juta
mikroorganisme fotosintetik yanng disatukan dalam jaringan hifa fungi.
Pada beberapa lichenes funginya adalah suatu basidiomisetes
atau fungi imperfektif, tetapi pada umumnya adalah suatu askomisetes, contohnya
pada kelas Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycetes.
Pasangan fotosintetiknya umumnya adalah alga hijau
uniseluler atau berfilamen atau sianobakteri, alganya dapat hijau atau
hijau-biru yang uniseluler, kelasnya adalah Cyanobacteria atau ganggang hijau
uniseluler. Cyanobacteria atau ganggang hijau memperoleh nutrien untuk
fotosintesis yang diserap oleh jamur dari lingkungannya. Beberapa diantara alga
yang terdapat pada lichen (misal Nostoc)
juga hidup terpisah/mandiri dialam.
Penyatuan fungi dan alga adalah
sedemikian sempurnanya sehingga lichen tersebut sesungguhnya diberikan nama
genus dan spesies seolah – olah mereka
adalah organisme tunggal. Kerja
sama ini demikian eratnya sehingga morfologinya pun berbeda dari komponen
simbiotiknya. Walaupun lichenes diberi nama ilmiah seolah – olah
merupakan organisme tunggal, mungkin lebih masuk akal untuk memikirkan nama
yang digunakan funginya dan kemudian mengkhususkan rekan alganya secara
terpisah kalau diinginkan, tetapi nama ilmiah lichen adalah nama fungi
tersebut. Lebih dari 25.000 spesies lichen diketahui.
Lichenes
tidak memerlukan syarat-syarat hidup yang tinggi, dan tahan kekurangan air
dalam jangka waktu yang lama. Karena panas yang terik lichenes yang hidup pada
batu-batu dapat menjadi kering, tetapi tidak mati, dan jika kemudian turun
hujan, Lichenes dapat hidup kembali. Pertumbuhan thalusnya sangat lambat, dalam
satu tahun jarang lebih dari 1 cm. tubuh buah baru terbentuk setelah mengadakan
pertumbuhan vegetatif bertahun-tahun.
Lichenes hidup
ditempat – tempat terbuka, misalnya batang pohon, tanah atau batuan. Lichenes
juga hidup sebagai epifit pada pohon – pohonan, tetapi dapat juga ditanah,
terutama di daerah tundra disekitar kutub utara. Lichenes menarik dalam ekonomi
alam karena mereka merupakan organisme pertama yang berkoloni dilingkungan
keras yang baru diciptakan. Karena sebagian dari tubuh lichene itu hancur,
terbentuk bahan organik atau humus. Pada waktunya, cukup banyak tanah yang
terbentuk dalam celah – celah batuan sehingga tumbuhan seperti lumut dapat
hidup. Jadi yang semula merupakan daerah terasing dan sunyi dapat menunjang
pertumbuhan subur macam – macam tumbuhan.
2.2.
Struktur Lichenes
Tubuh Lichenes sangat berbeda dari fungi atau
ganggang yang tumbuh terpisah. Jamur mengelilingi sel-sel ganggang, sering
menutupi jaringan khas fungi yang kompleks untuk penggabungan Lichenes. Fungi umumnya
memberikan keseluruhan bentuk dan struktur lichen tersebut, dan jaringan yang
dibentuk oleh hifa merupakan bahan penyususun sebagian besar kumpulan lichen
tersebut. Komponen alga umumnya ditemukan pada lapisan bagian dalam dibawah
permukaan lichen. Pada sebagian besar kasus yang telah dipelajari, masing –
masing mitra dalam interaksi tersebut menyediakan sesuatu yang tidak dapat
disediakan sendiri oleh pasangannya. Alga menyediakan makanan bagi fungi.
Sinobakteria pada lichen akan memfiksasi nitrogen dan menyediakan nitrogen
organik. Fungi menyediakan lingkungan fisik yang sesuai untuk pertumbuhan bagi
alga. Lichenes menyerap sebagian besar mineral yanng mereka perlukan baik dari
debu diudara atau dari hujan. , atau yang sering kita sebut mutualisme. Susunan fisik hifae menahan
air dan mineral, memungkinkan terjadinya pertukaran gas dan melindungi alga.
Pigmen fungi membantu meneduhi alga dari sinar matahari yang kuat. Beberapa
senyawa fungi bersifat toksik dan mencegah lichen termakan oleh konsumer. Fungi
juga mensekresikan asam, yang membantu pengambilan mineral.
Secara garis besar susuan tubuh lumut
kerak (lichen) dapat dibedakan menjadi 3 lapisan yaitu
- Luar (korteks) Lapisan ini tersusun atas sel-sel jamur yang rapat dan kuat, menjaga agar lumut kerak tetap dapat tumbuh.
- Lapisan Gonidium Merupakan lapisan yang mengandung ganggang yang menghasilkan makanan dengan dengan berfotosintesis.
- Lapisan Empulur Tersusun atas sel-sel jamur yang tidak rapat, berfungsi untuk menyimpan persediaan air dan tempat terjadinya perkembang-biakan.
Lichenes terbagi menjadi 2 bentuk yaitu:
-
Lichenes dengan talus
bebentuk lembaran – lembaran.
-
Llichenes dengan talus
berbentuk semak – semak.
- Pada kelompok lumut kerak berdaun (feliose) dan perdu (fruticose) memiliki korteks bawah yang susunannya sama dengan korteks atas, tetapi menghasilkan sel-sel tertentu untuk menempel pada substirat atau dikenal sebagai rizoid.
Gambar struktur Lichenes
2.3.
Jenis – jenis Lichenes
Lichenes mempunyai dua klas yaitu Ascolichenes dan
Basidiolichenes, ini berdasarkan bentuk dari tubuh lichenes.
- Klas : Ascolichenes
Bentuknya gelatin,
-
Ordo : Mycophyceae
Genus : Sytonema, Nostoc, Rivularia, Gleocapsa.
-
Ordo : Clorophyceae
Genus : Protococcus, Trentopholia, Clardophora.
Usnea sp
Ciri-ciri morfologinya yaitu talus
berbentuk benang, tegak ataupun bergantungan tanpa rizhoid dan melekat pada
substrat pada suatu cakram pelekat yang berasal dari lapisan teras.Bila dilihat
secara keseluruhan menyerupai jaring laba-laba. Usnea sp. ini mengandung apotesium.
Rocella sp.
Habitat
hidupnya di batu – batuan. Roccella
sp. mengandung zat warna. Roccellacea
telah digunakan sebagai ekstrak pewarna ungu dan merah yang sangat penting bagi
perekonian masyarkat. Bahan
pembuatan lakmus.
- Klas : Basidiolichenes
Kebanyakan mempunyai talus yang berbentuk lembaran –
lembaran. Pada tubuh buah berbentuk lapisan himenium yang mengandung basidium
yang sangat menyerupai tubuh buah Hymenimycetales.
-
Ordo : Thelephoraceae