Sabtu, 01 Juni 2013

LICHEN


BAB I
PEMBAHASAN

1.1. Latar Belakang
Lumut kerak (lichen) merupakan bentuk kehidupan bersama saling menguntungkan (simbiosis mutualisme) antara jamur dan mikroorganisme fotosintetik (alga). Lichene hidup sebagai epifit pada pohon – pohonan tetapi dapat juga diatas tanah. Terutama didaerah tundra disekitar kutub utara. Lichene tergolong ke dalam tumbuhan perintis yang ikut berperan dalam pembuatan tanah. Lichene dapat kita temukan di tepi pantai sampai di atas gunung – gunung yanng tinggi.
Penyatuan fungi dan alga adalah sedemikian sempurnanya sehingga lichen tersebut sesungguhnya diberikan nama genus dan spesies  seolah – olah mereka adalah organisme tunggal. Kerja sama ini demikian  eratnya sehingga morfologinya pun berbeda dari komponen simbiotiknya. Walaupun lichenes diberi nama ilmiah seolah – olah merupakan organisme tunggal, mungkin lebih masuk akal untuk memikirkan nama yang digunakan funginya dan kemudian mengkhususkan rekan alganya secara terpisah kalau diinginkan, tetapi nama ilmiah lichen adalah nama fungi tersebut. Lebih dari 25.000 spesies lichen diketahui.
Lichene mempunyai 2 bentuk yaitu, lichenes dengan talus berbentuk lembaran – lembaran dan talus dengan semak – semak. Contoh dari bentuk – bentuk itu seperti  Usnea speciosa, Cladonia angiferina, Rocella tinotona, Pamella acetabulum, Cetrana islandica.
Reproduksi lichenes berkembang biak secara vegetatif, karena bila sebagian talus terpisah, lalu tumbuh merupakan indivu baru. Pada beberapa jenis lichenes, pembiakan berlangsung dengan perantaraan soredium, yaitu kelompok kecil sel – sel ganggang yang sedang membelah dan diselubungi benang – benang miselium menjadi suatu badan yang dapat terlepas dari induknya.
Peranan lichene digunakan dalam pembuatan pewarna dan parfum, serta obat – obatan tradisional, Cladonia rangiferina banyak terdapat di daerah tundra di sekitar kutub utara dan merupakan makanan utama bagi rusa kutub. Digunakan juga sebagai bahan untuk kosmetik, dan menarik dalam ekonomi alam karena mereka merupakan organisme pertama yang berkoloni dilingkungan keras yang baru diciptakan.

1.2.        Rumusan Masalah
  1. Apa ciri – ciri dari lichenes?
  2. Bagaimana struktur dari lichene?
  3. Apa saja jenis – jenis dari lichen?
  4. Bagaimana cara reproduksi dari lichen?
  5. Apa saja peranan dari lichen?

1.3.        Tujuan
  1. Mengetahui pengenalan dari lichenes.
  2. Mengetahui struktur dari lichene.
  3. Mengetahui beberapa jenis dari lichen.
  4. Mengetahui cara reproduksi dari lichen.
  5. Mengetahui peranan dari lichene.











BAB II
ISI

2.1.                Pengenalan Umum Lichenes
Lichenes (liken) bukan merupakan organisme tunggal, melainkan gabungan miselum fungi di dalamnya terjalin sel – sel alga. Lichen adalah suatu asosiasi simbotik dari berjuta – juta mikroorganisme fotosintetik yanng disatukan dalam jaringan hifa fungi.
Pada beberapa lichenes funginya adalah suatu basidiomisetes atau fungi imperfektif, tetapi pada umumnya adalah suatu askomisetes, contohnya pada kelas Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycetes.
Pasangan fotosintetiknya umumnya adalah alga hijau uniseluler atau berfilamen atau sianobakteri, alganya dapat hijau atau hijau-biru yang uniseluler, kelasnya adalah Cyanobacteria atau ganggang hijau uniseluler. Cyanobacteria atau ganggang hijau memperoleh nutrien untuk fotosintesis yang diserap oleh jamur dari lingkungannya. Beberapa diantara alga yang terdapat pada lichen (misal Nostoc) juga hidup terpisah/mandiri dialam.
Penyatuan fungi dan alga adalah sedemikian sempurnanya sehingga lichen tersebut sesungguhnya diberikan nama genus dan spesies  seolah – olah mereka adalah organisme tunggal. Kerja sama ini demikian  eratnya sehingga morfologinya pun berbeda dari komponen simbiotiknya. Walaupun lichenes diberi nama ilmiah seolah – olah merupakan organisme tunggal, mungkin lebih masuk akal untuk memikirkan nama yang digunakan funginya dan kemudian mengkhususkan rekan alganya secara terpisah kalau diinginkan, tetapi nama ilmiah lichen adalah nama fungi tersebut. Lebih dari 25.000 spesies lichen diketahui.
Lichenes tidak memerlukan syarat-syarat hidup yang tinggi, dan tahan kekurangan air dalam jangka waktu yang lama. Karena panas yang terik lichenes yang hidup pada batu-batu dapat menjadi kering, tetapi tidak mati, dan jika kemudian turun hujan, Lichenes dapat hidup kembali. Pertumbuhan thalusnya sangat lambat, dalam satu tahun jarang lebih dari 1 cm. tubuh buah baru terbentuk setelah mengadakan pertumbuhan vegetatif bertahun-tahun.
Lichenes hidup ditempat – tempat terbuka, misalnya batang pohon, tanah atau batuan. Lichenes juga hidup sebagai epifit pada pohon – pohonan, tetapi dapat juga ditanah, terutama di daerah tundra disekitar kutub utara. Lichenes menarik dalam ekonomi alam karena mereka merupakan organisme pertama yang berkoloni dilingkungan keras yang baru diciptakan. Karena sebagian dari tubuh lichene itu hancur, terbentuk bahan organik atau humus. Pada waktunya, cukup banyak tanah yang terbentuk dalam celah – celah batuan sehingga tumbuhan seperti lumut dapat hidup. Jadi yang semula merupakan daerah terasing dan sunyi dapat menunjang pertumbuhan subur macam – macam tumbuhan.


2.2.               Struktur Lichenes
Tubuh Lichenes sangat berbeda dari fungi atau ganggang yang tumbuh terpisah. Jamur mengelilingi sel-sel ganggang, sering menutupi jaringan khas fungi yang kompleks untuk penggabungan Lichenes. Fungi umumnya memberikan keseluruhan bentuk dan struktur lichen tersebut, dan jaringan yang dibentuk oleh hifa merupakan bahan penyususun sebagian besar kumpulan lichen tersebut. Komponen alga umumnya ditemukan pada lapisan bagian dalam dibawah permukaan lichen. Pada sebagian besar kasus yang telah dipelajari, masing – masing mitra dalam interaksi tersebut menyediakan sesuatu yang tidak dapat disediakan sendiri oleh pasangannya. Alga menyediakan makanan bagi fungi. Sinobakteria pada lichen akan memfiksasi nitrogen dan menyediakan nitrogen organik. Fungi menyediakan lingkungan fisik yang sesuai untuk pertumbuhan bagi alga. Lichenes menyerap sebagian besar mineral yanng mereka perlukan baik dari debu diudara atau dari hujan. , atau yang sering kita sebut mutualisme. Susunan fisik hifae menahan air dan mineral, memungkinkan terjadinya pertukaran gas dan melindungi alga. Pigmen fungi membantu meneduhi alga dari sinar matahari yang kuat. Beberapa senyawa fungi bersifat toksik dan mencegah lichen termakan oleh konsumer. Fungi juga mensekresikan asam, yang membantu pengambilan mineral.

Secara garis besar susuan tubuh lumut kerak (lichen) dapat dibedakan menjadi 3 lapisan yaitu
  1. Luar (korteks) Lapisan ini tersusun atas sel-sel jamur yang rapat dan kuat, menjaga agar lumut kerak tetap dapat tumbuh.
  2. Lapisan Gonidium Merupakan lapisan yang mengandung ganggang yang menghasilkan makanan dengan dengan berfotosintesis.
  3. Lapisan Empulur Tersusun atas sel-sel jamur yang tidak rapat, berfungsi untuk menyimpan persediaan air dan tempat terjadinya perkembang-biakan.
Lichenes terbagi menjadi 2 bentuk yaitu:
-          Lichenes dengan talus bebentuk lembaran – lembaran.
-          Llichenes dengan talus berbentuk semak – semak.
  • Pada kelompok lumut kerak berdaun (feliose) dan perdu (fruticose) memiliki korteks bawah yang susunannya sama dengan korteks atas, tetapi menghasilkan sel-sel tertentu untuk menempel pada substirat atau dikenal sebagai rizoid.






Gambar struktur Lichenes


2.3.               Jenis – jenis Lichenes
Lichenes mempunyai dua klas yaitu Ascolichenes dan Basidiolichenes, ini berdasarkan bentuk dari tubuh lichenes.
  1. Klas : Ascolichenes
Bentuknya gelatin,
-          Ordo : Mycophyceae
Genus : Sytonema, Nostoc, Rivularia, Gleocapsa.
-          Ordo : Clorophyceae
Genus : Protococcus, Trentopholia, Clardophora.

*      Usnea sp
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBvu3VEp0__DVni1AEWBv37IMXX-6mZ-LoPE6iF_wRizGA8SNYvP7j4LZxYPOCJWZ6Ly9UQtzQGolHWE3YRYVlo5wdhrrSM4WTwvDv0L4IaHsvftPuF0ThIwYiq8vZZGDDgfGI5_GWt9UK/s320/usnea+lichenes.bmp
Ciri-ciri morfologinya yaitu talus berbentuk benang, tegak ataupun bergantungan tanpa rizhoid dan melekat pada substrat pada suatu cakram pelekat yang berasal dari lapisan teras.Bila dilihat secara keseluruhan menyerupai jaring laba-laba. Usnea sp. ini mengandung apotesium.



*      Rocella sp.

Habitat hidupnya di batu – batuan. Roccella sp. mengandung zat warna. Roccellacea telah digunakan sebagai ekstrak pewarna ungu dan merah yang sangat penting bagi perekonian masyarkat. Bahan pembuatan lakmus.

  1. Klas : Basidiolichenes
Kebanyakan mempunyai talus yang berbentuk lembaran – lembaran. Pada tubuh buah berbentuk lapisan himenium yang mengandung basidium yang sangat menyerupai tubuh buah Hymenimycetales.
-          Ordo : Thelephoraceae






Genus : Cora, Corella, Dictionema



*      Cladonia rangiferina
  
Habitat banyak tumbuh ditanah, Cladonia rangiferina banyak terdapat di daerah tundra di sekitar kutub utara dan merupakan makanan utama bagi rusa kutub.
*      Pamelia acetabulum
  

2.4.               Reproduksi Lichines
Penyebaran lichenes belum pula dipahami benar. Anggota fungi membentuk spora yang diterbangkan angin tetapi hal itu tidak disertai alganya. mungkin peenyebaran pada lichenes terlaksana apabila fragmen lichenes yang mengendung fungi dan alga, terlepas dari tubuh induknya dan dipindahkan ke tempat – tempat baru.
Sekaranng telah diketahui bahwa lichenes (lumut kerak) melakukan reproduksi secara seksual atau aseksual. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan fragmentasi badan vegetatif yang disebut talus atau dengan suatu struktur yanng disebut soredia (tunggal:soredium). Soredia terdiri dari satu atau beberapa sel fotosintetik yang dikelilingi oleh hifa. Soredia lepas dari induk lumut kerak dan disebarkan oleh udara. Jika jatuh ditempat yang cocok, soredia akan tumbuh menjadi lumut kerak baru.
Namun, spora – spora tersebut tidak disertai sel – sel fotosintetik sehingga tidak akan tumbuh dan membentuk lumut kerak baru.
Reproduksi secara seksual dilakukan jika jamur yang bersimbiosis dengan Ascomycota dan Basidiomycota menghasilkan akspora atau basidiospora. Adapun perkembangbiakan jamur dan alga secara seksual dilakukan sediri – sendiri. Jamur dapat membentuk askokap atau basidiokarp yang mengandung spora. Jika sporanya masak dan pecah dan terlepas terbawa angi , maka akan jatuh ditempat yang cocok dan bertemu dengan alga, maka akan terbentuk Lichenes.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAYpqriLehsXIzSEUJr_BoKSW1opHtvF6kU158sIOR00Nf5Y1qq4vCGypP_dSmGvJyrHBT-uS3NkPYkRL9Yd4PxQvfkxAJgt62Qgm_eyQ5Nb0dJxcABOsLq6TBiWczb-cawSXDtzK_5oLk/s320/lichenes.jpg
Gambar : reproduksi secara vegetatif






2.5.               Peranan Lichenes
Banyak kegunaan dan peranan Lichenes bagi kehidupan dialam kita ini, yakni salah satunya adalah sebagai berikut:
-          Sebagai tumbuhan perintis, Lumut kerak mampu hidup pada daerah bebatuan dan mampu merubah area tandus berbatu menjadi tempat yang digunakan untuk tumbuh-tumbuhan lain.
-          Membantu siklus nitrogen, Beberapa lumut kerak yang mengandung ganggang cyanophyta (cynobacterium) yang tumbuh tersebar di hutan tropika mampu hidup pada intensitas cahaya yang rendah dan yang lebih penting mereka dapat menggunakan nitrogen bebas (gas nitrogen) menjadi nitrogen organik (asam amino dan protein).
-          Sebagai indikator lingkungan, Walaupun lumut kerak mampu hidup pada lingkungan ekstrim, tetapi lumut kerak sangat peka terhadap polusi. Oleh sebab itu lumut kerak dapat dijadikan indikator pencemaran udara, darat, hujan asam, logam berat, kebocoran radioaktif dan radiasi sinar Ultra violet sebagai akibat penurunan ozon. Jika pada suatu daerah tidak terdapat lumut kerak, memberikan petunjuk bahwa daerah itu telah terkena pencemaran.
-          Sebagai tanaman obat, banyak Jenis Usnea dasypoga dan usnea miseminensis dapat dijadikan obat karena mengandung antikanker.
-          Sebagai tanaman dasar produksi, Jenis Roccella tinctoria digunakan sebagai bahan dasar lakmus.
-          Sebagai bahan makanan bagi habitat lain, contohnya pada Cladonia Rangifera sebagai bahan makanan bagi rusa.







BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Lumut kerak (lichen) merupakan bentuk kehidupan bersama saling menguntungkan (simbiosis mutualisme) antara jamur dan mikroorganisme fotosintetik (alga). Lichene hidup sebagai epifit pada pohon – pohonan tetapi dapat juga diatas tanah.
Tubuh Lichenes sangat berbeda dari fungi atau ganggang yang tumbuh terpisah. Jamur mengelilingi sel-sel ganggang, sering menutupi jaringan khas fungi yang kompleks untuk penggabungan Lichenes. Secara garis besar susuan tubuh lumut kerak (lichen) dapat dibedakan menjadi 3 lapisan yaitu:
-          Luar (korteks),
-          Lapisan Gonidium,
-          Lapisan Empulur.
Lichenes mempunyai dua klas yaitu Ascolichenes dan Basidiolichenes, ini berdasarkan bentuk dari tubuh lichenes.
Lichenes (lumut kerak) melakukan reproduksi secara seksual atau aseksual. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan fragmentasi badan vegetatif yang disebut talus atau dengan suatu struktur yanng disebut soredia (tunggal:soredium). Reproduksi secara seksual dilakukan jika jamur yang bersimbiosis dengan Ascomycota dan Basidiomycota menghasilkan akspora atau basidiospora. Adapun perkembangbiakan jamur dan alga secara seksual dilakukan sediri – sendiri.
Banyak peranan dari lichenes yaitu : sebagai tumbuhan perintis, membantu siklus nitrogen, sebagai indkator lingkungan, sebagai tanaman obat, sebagai bahan dasar pembuatan produksi, sebagai bahan makanan bagi habitat lain.




DAFTAR PUSTAKA

Tjitrosoepomo,gembong.2009.taksonomi tumbuhan.Yogyakarta.Gajah Mada                         University Press.
Campbell, Neil A. jane B.Reece.Lawrence G.                         Mitchell.2005.biologi.Jakarta.Erlangga.
Kimball,john W.1983.biologi.Jakarta.PT gelora Aksara Pratama.
Aryulina, diah. Chairul Muslim. Syalfinaf. Endang Widi Winami.2007. biologi SMA dan MA kelas X.Jakarta. PT gelora Aksara Pratama.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar